Fenomena dalam Persahabatan
Dunia ini terasa indah dengan hadirnya sahabat, dunia ini akan semakin
berwarna dengan hadirnya seorang sahabat di sisi kita. Apakah bersahabat juga
memiliki syarat? Apakah kriteria untuk memilih seorang sahabat? Sahabat
merupakan seseorang yang memiliki andil cukup besar dalam kehidupan kita. So
memahami dengan siapa kita bersahabat itu menjadi hal yang penting.
Dalam membina suatu hubungan bukanlah materi yang menjadi tolok ukur tapi
bagaimana seseorang itu nyaman antara satu sama lain. Persahabatan itu bukanlah
hubungan yang meminta imbalan atas apa yang telah dilakukan tapi keikhlasan.
Jika kedua hal ini yang menjadi alasan maka hubungan persahabatan ini berdasarkan
asas manfaat bukan ketulusan. Hal ini yang membuat hubungan menjadi tidak sehat
akibatnya persahabatan tidak mampu bertahan cukup lama.
Ketika nyaman dengan seseorang akan timbul rasa ketergantungan sehingga
tidak bisa lepas dari orang tersebut. Saat ada masalah kita menuangkan masalah
padanya tapi bagaimana saat kita ada masalah dengan sahabat? akankah kita
menegurnya? atau membiarkannya?
Betapa sakitnya ketika kita ada masalah dengan sahabat, always memikirkannya, terkadang sampai
tidak bisa tidur, bingung mau melakukan apa. Berbuat baik tapi dibalas dengan
keburukan. Berbuat baik dengan penuh ketulusan tapi ujungnya dibalas dengan
keburukan, bagaimana rasanya? Rasanya
nyesek banget dech. Bagai makan buah simalakama, ditegur salah tidak
ditegur salah.
Inilah yang sedang terjadi padaku, beberapa waktu yang lalu.
Timbul pertanyaan, "Apa dia yang mencurinya? Kenapa dia melakukan hal
tersebut? Kenapa tidak bilang saja kalau dia perlu? atau dia malu bilang
tersebut? Mungkin awalnya mengabaikannya tapi ketika ini sudah terjadi dua kali
dan yang berada di TKP Cuma kami berdua, benar
ndak sich kalau kita curiga pada dia? Kecurigaan tidak bisa terhindarkan,
ini sebagai bukti, mungkin tidak otentik karena tidak ada saksi dan diri kita
sendiri yang terkait.
Kepercayaan, rasa nyaman, senyuman ramah akan memudar bahkan ada rasa ingin
menghindarinya, jika teman-teman sekalian memiliki permasalahan yang seperti
saya hadapi, apabila timbul keadaan yang seperti ini harus segera di selesaikan
berdua, berikut ini hal yang saya lakukan, mungkin teman-teman sekalian bisa
mencoba.
1.Mencoba memasang umpan
2.Bertanya secara langsung padanya
3.Saat berbicara tataplah dia, kejujuran dan kebohongan akan terlihat lewat
matanya
4.Simak kata per kata yang diucapkan
5.Menanyakan apa yang telah diucapkan karena orang yang bohong bicaranya
akan belepotan
6.Lihat tingkahnya saat berbicara
7.Sedikit bernasehat
Hasil akhirnya hanya ada dua, yaitu "JUJUR" or
"BOHONG". Jika jujur salut padanya, jika bohong mungkin dia butuh
waktu untuk berkata jujur. Apapun yang diucapkan janganlah menjauhinya tetaplah
berada disampingnya karena dia tetap butuh kita untuk membantu keluar dari
masalahnya. Mungkin kondisinya sudah lain, rasa sayang yang dulu kuat mungkin
akan sedikit memudar, jika kita sangat percaya padanya mungkin saat ini sudah
tidak percaya lagi padanya, nada yang lembut berubah menjadi kasar dan
lain-lain, indahnya persahabatan pelan-pelan akan memudar.
Saya pribadi pernah merasakan ini, tapi saya tidak pernah menegurnya,
karena saya pikir dia lebih membutuhkannya daripada saya, benarkah tindakan
saya ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar