Sabtu, 26 November 2011

SYUKUR SABAR SENANG


“seekor merpati yang sedang terbang menganggap udara satu-satunya rintangan yang menghalangi jalannya. Ia membayangkan bahwa seandainya tidak udara, niscaya ia akan dapat terbang lebih cepat dan lebih nyaman. Namun tanpa udara, ia tidak akan bisa terbang dalam kehampaan dan akan jatuh ke tanah. Jadi unsur yang memiliki resistensi terhadap burung merpati itu dalam penerbangannya pada dasarnya juga unsure yang membuat terbang menjadi mungkin.” (kantt, filsuf dari jerman)

Banyak orang berpikir bahwa hidup ini akan terasa comfort jika tanpa halangan dan rintangan. Hidup akan terasa indah jika tanpa ujian dan cobaan. Tapi hidup yang indah adalah hidup yang di bumbui  dengan ujian, cobaan, halangan, dan rintangan dan kita mampu mengatasinya sehingga akan tercipta kebahagiaan. Allah berfirman :
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”(TQS.Al-Baqarah : 214)

“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”(TQS.Al-Baqarah : 216)
Menangis itu yang dilakukan bayi saat dilahirkan hingga sampai berbulan-bulan lamanya. Menangis ini yang dia gunakan sebagai tanda bawa ia lapar; sebagai tanda bhwa ia haus; sebagai tanda bahwa ia digigit serangga. Apakah dia selamanya hanya menangis? Oh, tentu tidak, kaarena  seiring degan berjalannya waktu, dia mampu melihat keadaan sekitar sehingga akal yang dimilikinya mulai berfungsi dengan baik, dan membuat dia berpikir untuk melakukan perubahan yang membuatnya semakin mandiri dan dewasa.
Semua manusia memiliki siklus kehidupan yang sama. Sama-sama memiliki masa balita; masa anak-anak; masa dewasa; masa tua dan berujung pada satu hal yang pasti terhadi yaitu kematian. Dan dalam setiap siklus pasti akan ada ujian sebagai bentuk tes untuk mengantarkan pada tahapan selanjutnya. Ada bentuk ujian yang menjengkelkan dan ada bentuk ujian yang menyenangkan. Salah satu yang dihindari manusia adalah saat datangnya ujian yang menjengkelkan, misal datangnya permasalahan dalam hidup.
Masalah mungkin membuat jengkel; membuat marah; mendatangkan headstroke; hopeless; lazy untuk melakukan sesuatu bahkan sampai jatuh sakit karena begitu sangat membebani dalam hidup.
Jika aku ada masalah, hal semacam ini juga terjadi pada diriku. Aku malas melakukan sesuatu. Kalau aku biasanya melakukan curhat pada seseorang yang aku percaya, namun itu juga tidak bisa membuatku tenang. Seorang teman memberikan tips padaku saat masalah itu datang, agar aku tidak merasa pusing lagi. Aku menyebutnya dengan tiga ‘S’, yakni, syukur, sabar, dan senang. Sedikit uraian dari tiga hal itu :
1.     SYUKUR
Syukur adalah terima kasih. Terima kasih pada siapa dan untuk apa? Yang pasti berterima kasih kepada Allah atas segala bentuk nikmat yang telah diberikan-Nya pada kita. Jika hari ini sedang sakit, maka bersyukurlah Allah masih memberikan kesempatan untuk melihat  dunia ini dan betapa berharganya kesehatan itu. Nah, bersyukur juga sebagai ajang untuk berintropeksi diri, agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Bersyukur juga akan mengantarkan pada kita bahwa ujian ini tak sebegitu besar dari nikmat yang telah diberikan Allah pada kita. Masalah yang datang bukanlah sebuah ancaman yang harus ditakuti tapi dia hadir untuk menggembleng kita menjadi insan yang lebih baik lagi. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah serta sebagai tangga menuju manusia yang tangguh. Bersyukur juga akan menggiring kita untuk senantiasa berprasangka kepada Allah sehingga tidak menyalahkan apalagi menjauhiNya.

“ Bila seorang hamba mendapatkan peringatan dari Allah pada agamanya, itu adalah nikmat dari Allah, bila dia menerimanya dengan syukur. Tetapi mungkin juga peringatan itu menjadi alasan bagi Allah untuk menambah dosanya dan yang menyebabkan Allah murka kepadanya.(dari Makhul, dari Athiyah bin Basir)”

So, masalah yang datang adalah sebuah bentuk peringatan Allah kepada hambaNya dan menjadi nikmat jika kita menjalaninya dengan syukur. Masalah yang datang juga sebagai bentuk teguran agar kita kembali pada jalan yang lurus.

“ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan, “ sesunguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim : 7)

2.     SABAR

“ Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu.” (Ali-‘Imran : 200)

Sabar yang dimaksud disini bukanlah pasrah terhadap hal yang terjadi. Tapi sabar yang sebenarnya adalah sabar yang telah dijadikan Allah sebagai buah dari ketaqwaan. Yaitu sabar yang menghasilkan sikap yang aktif. Aktif untuk bertahan dalam menghadapi tantangan; aktif untuk tidak menyerah; aktif untuk terus maju ke depan sehingga akan menemukan pintu keluar dari masalah yang sedang kita hadapi.

Sabar juga akan semakin mengasah akal kita menjadi lebih kreatif, menelurkan ide –ide yang cemerlang untuk mencari solusi dari masalah yang kita hadapi. Karena pada posisi terjepit otak kita akan bekerja lebih keras lagi daripada dalam kondisi normal. Sabar juga akan menghasilkan usaha yang extra. Dan ketika semua kemungkinan tidak ada lagi, merasa sudah maximal dalam berusaha sampai batas akhir kemampuan, disinilah pertolongan Allah akan datang karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk menjadikannya jika Ia berkehendak, pertolongan Allah akan datang lewat jalan yang tidak disangka-sangka dan pada waktu yang tidak bisa dikira. Min haitsu la yahtasib, betapa Allah suka member surprise kepada hamba-Nya.
                                                                                                                     

3.     SENANG

1. Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2.dan kami pun telah menurunkan beban darimu,
3.yang memberatkan punggungmu,
4.dan kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
6.sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
8.dan hanya kepada Tuhanmu-lah enkau berharap.

Berterima kasih kepada Allah atas nikmat-Nya dan berusaha untuk mencapai nikmat yang lebih luas lagi, kegigihan yang maximal sesuai dengan kemampuan kita, dan inilah balasan dari-Nya yakni  sebuah kesenangan, penambahan nikamat yang lebih luas lagi .

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yayng dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdo’a), “wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidakk sanggup kami memikulkannya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami.

Dan jika masalah yang datang sebagai teguran atas kekhilafan dan kelalaian kita maka bersenanglah karena Allah masih membimbimg kita menuju jalan lurus-Nya.

“Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan mereka), setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.”(An-Nur : 55)

Berusaha untuk menghidangkan saat kesulitan datang, selamat mencoba.



3 komentar:

  1. Cuma mau nanya...itu footmu di ambil di mana? Apa di dekat rumah?

    BalasHapus
  2. buka.a..a.a.an, tapi ide bagus nanti take picture dekat rumah..:)

    BalasHapus
  3. Iya dekat rumah terus pas tandur ya...wkwkwkkk

    BalasHapus