Menunggu adalah hal yang paling membosankan sekali apalagi tidak ada hal
yang bisa di lakukan ditambah kondisi yang capek karena telah melakukan
perjalanan dengan jarak tempuh yang cukup jauh, bawaannya uring-uringan muluk,hal
ini sering terjadi padaku tapi berbeda untuk pagi ini karena banyak cerita yang
ku dapatkan. Pagi ini aku menunggu jemputan di stasiun, kereta yang membawaku
sudah sampai di stasiun sejak pukul 03:00 tapi jemputan datang ba'da subuh.
Sebelumnya aku telah menghemat sehemat mungkin baterai Hp karena bisa mati gaya
kalau tanpa gadget hihihihi anak gaul ini.
Begitu turun dari kereta, seperti
biasanya tukang ojek selalu menghadang,
"Mau pulang
kemana, mbak?" tanya tukang ojek.
"Oh, saya nunggu
jemputan, pak!" jawabku santai.
"Pulang kemana to
mbak?" Tanya tukang ojek dengan nada memaksa.
Kalau sudah begini aku malas untuk menjawabnya, berlalu tanpa kata itu
pilihan yang sering aku lakukan. Mencari area yang nyaman untuk menunggu karena
aku harus menunggu selama 3 jam. Aku memilih duduk dekat dengan ibu-ibu bersama
putri kecilnya. Aku mengamati ibu tadi yang sedang berdandan karena terusik
dengan pengamatanku, ibu tadi berkata,
"Saya kalau
dirumah juga dandanin orang mbak!"kata ibu tadi tiba-tiba.
"Oh...!"
hanya itu yang keluar dari mulutku karena merasa malu.
"Cuma 5 menit
mbak, sini mbak saya dandanin sebentar kok!" tawar si ibu
"Apa? Oh tidak
bu, terima kasih!" tolak ku secara halus
"Kenapa mbak,
tidak suka dandan ya mbak? tanya ibu tadi.
"Oh tidak begitu
suka hehehehe!" jawabku cengengesan.
"Ibu-ibu disana
juga membayar saya mbak!" kata ibu tadi.
"Oh, berapa gitu,
bu? Tanyaku penasaran.
"Berapapun saya
terima mbak, dulu ketika masih awal paling sekitar Rp 25000 tapi kemarin ada
yang memberi Rp 150000, lumayanlah mbak buat sehari-hari!" jelas ibu tadi.
"Sudah lama,
bu?" tanyaku.
"Sudah cukup lama
juga mbak, sebagai sambilan." jawab ibu itu sambil tersenyum.
Personil nongkrong kami jadi tambah karena banyak tukang ojek yang ikut
nimbrung.
"Mau kemana,
bu?tanya tukang ojek.
"Ke Tuban
pak!"jawab ibu tadi
"Lha mari
diantar!"tawar tukang ojek.
"Sudah di jemput
kok pak! jawab ibu tadi.
Setelah itu datang pegawai stasiun lumayanlah aku bisa tanya-tanya tentang
kereta api bisa nambah koleksi tulisan hehehehe.
"Pagi banget ya,
pak, dulu saya naik kereta ini sampai jam 6 disini!"kata ibu tadi pada si
petugas kereta api.
"Ibu tadi ikut
Gumarang ta?tanya si Bapak petugas
"Iya, Pak!"
jawab ibu singkat.
"Sekarang memang
pakai kebijakan baru, Bu! jelas Bapak petugas.
Aku jadi tertarik untuk ikut obrolan ini,
"Sejak kapan
pakai AC, Pak, dulu saya naik belum pakai AC?" tanyaku.
"Sudah lama mbak!
jawab si Bapak.
"Sekarang,
seluruh kereta menggunakan AC!" tambah si bapak.
"Oh begitu ya,
pak, berarti ekonomi juga pakai AC? tanyaku
"Iya mbak!jawab
bapak petugas
"Bagaimana dengan
KRD? Tanyaku
"KRD masih tetap
jalan cuma jadwal keberangkatannya yang dikurangi. Kalau dulu berangkat pagi
dari sini, sekarang keberangkatan dari surabaya sampai cepu itupun siang
sekitar jam 10-an dan balik lagi ke surabaya sekitar jam 2. Sekarang ada KRD
express!" jelas si bapak petugas.
"Berapa harganya,
pak?
"20000!"
"Mahal sekali
ya!" kataku.
Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ada di benak tapi sudah disela oleh
ibu tadi,
"Tadi saya duduk
di bawah AC dan airnya netes jadi kami tidur di bawah! adu si ibu.
"Lha ibu tadi
tidak bilang sama petugas kalau ibu tadi bilang maka akan langsung diperbaiki.
Kalau sekarang ada aduan seperti ini pasti disana langsung diperbaiki karena
memang sistemnya sekarang lebih baik daripada yang dulu.
"Kalau anggota
50% ya, pak?" tanya ibu itu.
"Iya, bu, tapi
khusus anggota bukan untuk keluarganya, keluarganya tetap harga biasa."
kata si bapak.
"Saya dulu pernah
memakai kartu ayahnya dan saya harus bayar 50% lagi diatas kereta!"Kata
ibu tadi.
"Tapi ibu dapat
buktinya, kan?" tanya si bapak.
"Iya pak saya
dapat kertas biru kecil! Jelas ibu tadi.
"Kalau tidak
dapat tanda bukti ibu bisa melapor! jelas ibu tadi.
"Oh iya pak,
kalau meng-cancel tanggal keberangkatan di kenai denda berapa persen?
tanya si ibu.
"25% bu! jawab
petugas tadi
"Berarti bisa ya
pak soalnya saya takut kalau tidak jadi berangkat sesuai dengan tiket
saya." jelas ibu tadi.
"Ibu sudah pesan
tiket apa belum?" Tanya si bapak.
"Oh sudah pak
kemarin beli sekalian!" Jelas ibu tadi.
"Permisi bu saya
harus kembali ke kantor!" Bapak itu berdiri meninggalkan kami padahal aku
masih banyak pertanyaan untuk bapak petugas tadi.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5, ibu tadi pindah ke ruang tunggu
depan karena HPnya mati biar memudahkan untuk melihat kedatangan penjemputnya. Now,
aku sendiri menunggu tapi untungnya masih ada tukang ojek yang ramah, kami pun
asyik ngobrol.
"Mana mbak
rumahnya?" Tanya Bapak ojek.
"Dekat sini,
pak!” Jawabku
"Oh, ibu tadi
istrinya polisi ya mbak?"
"Iya,
pak!"jawabku
"Saya pikir mbak
saudaranya!
"Oh bukan pak
saya ketemu ibu tadi di kereta! jawabku menjelaskan
"Istrinya
polisi!" kata bapak ojek dengan senyum misterius
"Kenapa, pak?
tanyaku penasaran
"Biasanya polisi
itu kalau sudah pensiun pasti penyakitnya stroke, asam urat, darah tinggi, dan jantung
hanya sekitar itu-itu saja." Kata bapak itu.
Aku hanya mendengarkan saja,
"Harus
mengumpulkan uang dua koper untuk persiapan sakit." kata bapak ojek
lainnya.
"Dan anaknya
biasanya "Nganggrang" (tidak berhasil,red)." Kata bapak
itu.
"Itu tetanggaku,
anaknya hanya keluyuran saja, tidak jelas mau jadi apa, nakal amat dia
itu!" Kata bapak ojek satunya.
"Pokoknya orang
mau jadi apa itu sesuai dengan apa yang dimakan, makanya kalau cari duit itu
harus yang halal jangan mengambil hak orang lain."kata bapak ojek satunya
agak emosi kedengarannya.
"Polisi itu
selalu jelek dimata masyarakat karena sikapnya itu, dimanapun polisi itu selalu
berhadapan dengan mahasiswa, entah kalau tidak ada mahasiswa." Kata bapak
ojek tersebut.
"Saya pernah mengalami
kejadian yang buruk mbak terkait polisi, waktu itu saya sedang mengantarkan
penumpang ke Jombang, penumpang saya mau ke Yogyakarta dan dia minta diantar ke
Jombang tapi dia hanya ada sisa uang Rp 50000, saya pun mengantarnya dengan
upah Rp 50000 tadi sekaligus menolongnya. Di tengah jalan, waktu itu sudah
pukul 22:00 ternyata ada polisi, saya juga kaget ada operasi malam-malam
begini. Saya di berhentikan, surat-surat lengkap tapi yang jadi masalah adalah
penumpang tidak memakai helm, saya pun menunjukkan kartu anggota ngojek saya
tapi tetap saja saya dimintai uang, saya memberikan uang Rp 20000 tapi tidak
mau mereka minta semuanya lalu saya menjelaskan bahwa saya dibayar lima puluh
ribu, dua puluh ribu saya beli bensin, dua puluh ribu saya berikan pada bapak
yang sepuluh ribu saya buat pegangan pulang buat saku anak saya, tapi tetap
saja semuanya diminta, akhirnya saya pulang dengan nelangsa karena tidak
membawa uang seribu pun dan lebih miris lagi saya tidak bisa memberikan uang
saku pada anak saya, setelah kejadian itu saya tetap mengingat dan membatinnya, setelah beberapa hari
kemudian saya bercerita pada polisi kenalan saya, dan apa yang saya dengar,
polisi yang meminta uang pada saya mengalami perampokan. Allah Maha adil mbak,
do'a orang yang di sakiti itu mustajab lho mbak." cerita Bapak ojek tadi.
Itu salah satu cerita yang aku dapat dari tukang ojek stasiun di waktu dini
hari. Pagi hari yang trenyuh mendengar cerita-cerita yang dialami oleh tukang
ojek dan rakyat kecil lainnya. KRD, kereta api yang sangat murah dan merakyat
dan menjadi kendaraan saya waktu masih study di Surabaya sekarang
dibatasi jadwal keberangkatannya. Kereta seharga Rp 2000 ini sangatlah membantu
rakyat yang memiliki pendapatan yang minimum, dengan kereta ini mengantarkan
mereka ke tempat kerja dan mengantarkan mereka kembali pulang tapi sekarang
harapan itu tidak ada lagi, dulu mereka masih bisa menyimpan uang hasil kerja
tapi sekarang ini semakin minim uang yang disimpan karena mereka harus pindah
transportasi dari kereta murah meriah ke bus, tentu harganya menjadi mahal.
Orang yang berpenghasilan Rp 25000 sehari sudah habis kalau di buat naik bus,
kalau dulu mereka masih bisa menyisihkan sekarang tidak lagi.
KRD telah dibatasi keberangkatannya, Ini rute KRD dari Bojonegoro menuju
Surabaya yang dulu : Berangkat dari stasiun Babat (kereta bermalam di stasiun
ini) pukul 05:00 sampai di Surabaya pukul 07:00, Pukul 09:35 kereta berangkat
menuju Bojonegoro, Pukul 13:00 berangkat dari Bojonegoro ke Surabaya, pukul
16:30 kereta berangkat dari Surabaya ke stasiun babat ini adalah perjalanan
terakhir, sedangkan sekarang jadwalnya Pukul 14:00 berangkat dari stasiun Babat
menuju Surabaya dan keesokan harinya kereta berangkat dari Surabaya menuju
bojonegoro itulah jadwal yang aku dapat dari tukang ojek yang mangkal di
stasiun.
KRD dibatasi jadwal keberangkatannya ini hasil demo rakyat kepada Bupati,
alhamdulillah sekarang dijalankan kembali meski keberangkatannya di batasi.
Sekarang yang diprioritaskan adalah KRD express dengan harga yang cukup mahal,
yakni Rp 20000, bagi yang kaya sich tidak masalah lalu bagaimana dengan orang
yang berpenghasilan minim?
Dunia saat ini, yang berbicara adalah uang, siapa mempunyai uang yang
banyak maka dia mendapat prioritas utama tapi ketika pemilu, rakyat kecil
mendapat prioritas utama. Semoga suatu hari nanti akan ada kebijakan yang lebih
memprioritaskan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar