Sabtu, 24 Maret 2012

PR untuk(ku)

Berjumpa saat sama-sama pulang kampung adalah hal yang jarang sekali, karena perbedaan waktu atau sama-sama pulang tapi sedikitnya hari keberadaan di kampung. Menghabiskan waktu bersama keluarga itu adalah hal yang pertama tujuan untuk pulang karena memang dalam kurun waktu yang lama tak berjumpa dengan ayah dan ibu. Bercerita tentang kejadian di tempat rantau; menikmati masakan dari ibu sambil bercengkerama; dan banyak hal lain yang ingin dilakukan bersama, sehingga tak heran jika saudara pulang dari rantau seringnya tak tahu kalau mereka pulang karena jarak rumah yang tak berdekatan. Telepon dan SMS-lah yang membuat kita tahu bahwa mereka pulang tapi sayang no HP dari sekian banyak saudara tak terkantongi seluruhnya.
Minimnya waktu yang ku miliki saat berada di rumah juga membuatku sering enggan untuk ke luar rumah, alasannya “ capek karena lusa mau balik, mending istirahat aja” itulah yang sering terlontar jika ada salah satu keluarga yang kebetulan main ke rumah dan berkata padaku “ ayo mampir”. Mungkin perkataan ini sudah biasa namun besar harapan mereka untuk diampiri.
Beberapa hari yang lalu, saat aku pulang kampung dan banyak sepupu yang pulang juga, salah satu saudara mampir ke rumah jadi-lah kami bertemu. Sebenarnya, dia tak tahu kalau aku pulang, kebetulan waktu itu ada saudara lain yang main ke rumahnya dan pada malam harinya aku menginap di tempatnya karena rumah sedang kosong (bapak dan ibu pergi). Si saudara bercerita jadi-lah dia tahu kalau aku di rumah. Sore hari dia main ke rumah, bercerita, bercanda, share pengetahuan, hmmm pokoknya pertemuan yang seru.
Dari pertemuan itu aku jadi berpikir dan menghasilkan tulisan ini hehehe. Kami adalah big family, banyak sepupu tapi jarang ketemu sehingga saat ketemu tak merasakan keakraban karena memang jarak serta perbedaan umur yang amat jauh. Bisa dihitung dengan jari masa pertemuan kita yakni hanya setahun sekali itupun pada saat lebaran atau ketika ada acara, kadang juga tak banyak yang datang. Intensitas komunikasi yang sedikit karena tak banyak dari kami yang saling tahu no handphone saudara lain atau alamat rumah sehingga berkunjung hanyalah hal sebuah kebetulan. Kebetulan ada waktu.
Ini adalah sebuah PR bagiku untuk bisa tetap menjaga tali persaudaraan dan silaturrahim. Jika beberapa waktu mbak Ririe memberikan PR untukku maka aku juga akan memberikan PR untuknya yaitu PR untuk don’t forget berkunjung ke rumah hehehe, bukan untuk mbak ririe saja tapi untuk semua orang yang mencintai keluarga dan menghargai persaudaraan.
Terima kasih untuk mbak Ririe atas kunjungannya sehingga kita bisa mengakrabkan diri karena meski kita telah bersaudara lama baru akhir-akhir ini keakraban terjalin hehehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar